Sabtu, 17 Maret 2012

Standard cost - Biaya Standar


BAB 1
PENDAHULUAN

            Dalam menjalankan fungsi controlling, manajer membuat banyak keputusan. Beberapa dari keputusan tersebut menyangkut jumlah dan harga bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam memperoleh bahan-bahan tersebut, manajer diharapkan untuk membayar dengan harga yang lebih rendah, kualitasnya baik. Dalam proses produksi, penggunaan bahan diharapkan seminimum mungkin, yang sesuai dengan kualitas output yang dinginkan. Lepasnya control terhadap harga dan kualitas input akan menyebabkan biaya yang berlebihan dan berkurangnya laba perusahaan.
            Cara manajer melakukan control terhadap harga dan kualitas input yang digunakan dalam proses produksi adalah dengan menetapkan biaya syandar (Standart Cost). Biaya standar adalah sama dengan pengukuran dari elemen-elemen biaya yang seharusnya terjadi (dikeluarkan) dari operasi perusahaan yang nantinya akan dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya yang terjadi dalam perusahaan. Biaya standar akan ditentukan terlebih dahulu sebelum operasi berlangsung (dimulai). Biaya produksi standar terdiri dari standar bahan baku, standar biaya tenaga kerja langsung dan tariff biaya overhead pabrik. Pada bab ini akan membahas masalah biaya standar, mulai dari penyusunan samapai dengan pencatatannya.




BAB II
PEMBAHASAN

STANDART COST ( BIAYA STANDAR )
·           Konsep Standart Cost : Manajement by Exception
            Standart dapat didefenisikan sebagai alat ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja. Standart harga dan kualitas disusun oleh manajer bagi 3 (tiga) elemen input yang digunakan dalam proses produksi, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
            Standart kuantitas menunjukan beberapa banyak jumlah bahan baku, jam tenaga kerja, dan lain-lain yang digunakan dalam memproduksi 1 (satu) unit barang atau jasa.
            Standart harga menunjukan jumlah harga input-input yang digunakan dalam proses produksi.
            Jika kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau kuantitas tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini dikenal dengan konsep Management by Exception.
Management by exception (pengelolaan berdasarkan penyimpangan) menggunakan anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi secara efektif, mereka harus memusatkan perhatian kepada bidang-bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini didasarkan atas alasan bahwa dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan, organisasi dapat memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan perhatian manajemen kearah perbaikan dalam organisasi.
·         Standar Unit
            Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unti dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini: Standar Kuantitas x Standar Harga.
            Standar umunya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat ini dapat tercapai. Standalr ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beropersi secara sempurna.
            Perencanaan dan pengendalian Sistem perhitungan biaya stansar memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem perencanaandan pengendalian yang baik. Sistem ppengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan dengan biaya yang dianggarkandengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antarabiaya aktual dan biaya biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual.
            Perhitungan Harga pokok produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebagai contoh, jika proses perhitungan biaya meggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya produk, biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi. Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar biasanya akan mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unti setara kerja saat ini dihitung. Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual dapat dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.
            Perusahaan Manufaktur umumnya memiliki sistem standar biaya yang maju terkait dengan standar-standar yang mencakup bahan baku, tenga kerja, dan overhead yang dikembangkan secara terperinci untuk setiap produk yang berlainan. Standar ini terdapat pada kartu standar biaya ( standard cost card) yang tersedia bagi manajer dengan informasi yang berhubungan dengan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit dan biayanya.
            Standar adalah tolak ukur atau norma dalam pengukuran kinerja. Standar ditetapkan untuk kuantitas dan biaya input yang dibutuhkan untuk memproses barang atau menyediakan jasa.
Sistem biaya standar memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1.      Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan manajemen dengan pengecualian sejauh biaya tersebut tetap ada dalam standar manajer dapat memusatkan perhatian pada hal lain ketika biaya ada secara signifikan keluar dari standar, maka manajer diperingatkan bahwa mungkin ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendekatan ini membantu manajer memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting.
2.      Sejauh standar tersebut dipandang wajar oleh karyawan, maka standar tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomi dan efisiensi. Selain itu, standar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerjanya.
3.      Biaya standar dapat bmenyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan biaya aktual untuk tiap-tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dapat dibebankan ke tiap-tiap pekerjaan.
4.      Biaya standar secara alamiah sesuai untuk penerapan sistem integrasi “akuntansi pertanggungjawaban” standar tersebut menetapkan berapa biaya yang seharusnya, siapa yang bertanggungjawab dan apakah biaya aktual terkendali.  

·         Biaya Produk Standar
            Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar (standar cost sheet) memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit.
            Lembar biaya standar juga menunjukkan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output aktual. Penghitungan ini adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi. Seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku yang diizinkan (standar quantity of materials allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan (standar hous allowed-SH) untuk output aktual. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga langsung. Sebagai contoh, anggaplah 100.000 bungkus keripik jagung diproduksi selama minggu awal Maret. Berapa banyak jagung kuning yang seharusnya digunakan untuk output aktual 100.000 bungkus? Standar  kuantitas unit adalah 18 ons jagung kuning tiap bungkus. Untuk 100.000 bungkus, kuantitas standar jagung kuning yang diizinkan dihitung sebagai berikut.
            SQ  =  Standar kuantitas unit x Output aktual
                   =  18 x 100.000
                   = 1.800.000 ons
Penghitungan jam tenaga kerja langsung standar yang diizinka dapat diilustrasikan dengan menggunakan operator mesin. Misalkan biaya standar kuantitas unit adalah 0,0008 jam per bungkus yang diproduksi. Jadi, jika 100.000 bungkus diproduksi, standar jam yang diizinkan adalah sebagai berikut.
            SH = Standar unit tenaga kerja x Output aktual
                  = 0,0008 x 100.000
                  = 80 jam tenaga kerja langsung
·           Struktur Sistem Akuntansi Biaya Standar (The Structur of a Standard Cost Accounting System).

1.        Pembelian Bahan Mentah (purchasing Raw Materials)
        Dalam sistem akuntansi biaya standar, inventaris bahan mentah dan persediaan dilengkapi suatu catatan dari seluruh bahan mentah (kuantitas aktual tersedia) pada biaya standar.
2.        Penggunaan Bahan Mentah (using Raw Materials)
Dalam sistem akuntansi biaya standar, perkiraan inventaris bahan mentah dan persediaan merupakan akuntansi biaya standar dari bahan mentahyang telah dibeli.karena itu perkiraan ini selalu didebet dan di kredit untuk biaya standar per unit.
3.        Pencatatan Upah Tenaga Kerja (Recording the Factory Payroll)
Upah tenaga kerja aktual, termasuk tenaga kerja langsung dan tak langsung.
·         Menyusun Standart Cost
            Menyusun standart cost adalah lebih mengarah pada suatu seni dibandingkan suatu ilmu pengetahuan.  Penyusunan tersebut membutuhkan gabungan keahlian dari berbagai pihak yang berkompeten terhadap harga dan kualitas input. Orang-orang yang terlibat antara lain: akuntan manajemen, agen pembelian, industrial engineer, pengawas produksi, manajer inti, dan pekerja pabrik yang bersangkutan.
            Awal pekerjaan menyusun standart cost adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Dalam hal ini peran akuntan manajemen sangat besar untuk menyiapkan data karakteristik biaya pada aktivitas masa lalu pada setiap level operasi. Standart biaya bagi masa yang akan datang harus disesuaikan terhadap adanya perubahan pola perokonomian, perubahan karakteristik permintaan dan penawaran, dan perubahan teknologi. Pengalaman masa lalu untuk hal-hal tertentu bisa saja mengandung in-efficiencies, dan jika bisa diidentifikasi, data untuk masa yang akan datang bisa disesuaikan.
·         Ideal vs Practical Standart
Standart dapat dikategorikan dalam 2 (dua) jenis:
Ideal Standart (standart ideal)
Standart ini hanya bisa dicapai dalam kondisi yang sempurna. Dalam penerapan standart ini tidak ada kerusakan mesin ataupun interupsi dalam pekerjaan. Pencapaian standart ini hanya bisa dilakukan oleh pekerja yang sudah terlatih dengan baik dan bekerja dengan efisiensi 100%. Beberapa manajer beranggapan bahwa standart ini mempunyai nilai motivasi, dan beranggapan bahwa pencapaian standart semacam ini sangat sulit, akan tetapi standart tersebut dapat menjadi semacam alat untuk meningkatkan efisiensi dan usaha.
Practical Standart (standart praktis)
Practical standart dapat dikategorikan sebagi standart yang timbul “tight but attainable”. Pada standart semacan ini pencapaiannya dapat dilakukan oleh pekerja yang biasa.
            Variance (selisih) dari practical standart dapat sangat berguna bagi manajemen, karana menggambarkan daviasi atau penyimpangan dari situasi bahwa perhatian manajemen dibutuhkan dalam hal tersebut. Lebih jauh lagi, practical standart mempunyai kegunaan lain, yaitu untuk mempredikdi cash flow dan perencanaan persediaan. Ideal standart tidak bisa digunakan untuk memprediksi cash flow ataupu perencanaan persediaan, karena tidak menggambarkan in-efficiency yang normal, dan karenanya jika digunakan dapat berakibat pada perencanaan dan proyeksi yang tidak realistis.
Menyusun Standart Bahan Baku
Standart price/unit                  harga beli, ongkos angkut & discount
Standart quantity/unit             jumlah bahan baku yang digunakan membuat satu bahan satu unit produk jadi, sekaligus cadangan untuk kerusakan bahan, dan in-efficiency normal.
Suatu dokumen bahan baku (Bill of Material) adalah suatu daftar yang menunjukan tipe dan kuantitas bahan baku yang dipakai untuk membuat satu unit produk jadi.
Menyusun Standart Tenaga Kerja
Standart rate/jam                     upah /jam, bonus, pendapatan lain-lain
Standart hour/unit                   waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan  satu unit produk jadi.
Menyusun Standart BOP
Tarif standart BOP menggambarkan tariff BOP variable taksiran atau yang ditentukan dimuka.
Sama dengan standart  T.K                standart rate/jam
                                                            Standart/unit
Keuntungan dan Kelemahan Standart Cost
-          Dengan adanya konsep manajemen by exception akan membuat waktu manajemen lebih efisien, karena selama biaya yang terjadi masih dalam standart yang ditetapkan, maka tidak dibutuhkan waktu manajemen untuk memperhatikan hal tersebut. Dan apabila terjadi penyimpangan dari standart yang sudah ditetapkan, maka manajemen akan memperhatikan selisih tersebut, dan melakukan analisa.
-          Perencanaan kas & perencanaan persediaan lebih baik karena adanya standart cost.
-          Standart cost memungkinkan diterapkannya akuntansi tanggung pertanggung jawaban, dimana pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya dapat diberikan.
-          Standart cost meningkatkan efisiensi didalam perusahaan.
Kelemahan Standart Cost
-          Terdapat kesulitan untuk menentukan masa selisih yang signifikan (material) & mana yang tidak.
-          Dengan hanya memfokuskan pada variance, informasi lain yang mungkin berguna, seperti misalnya trend dapat tidak terdeteksi secara dini.
-          Jika evaluasi kerja karyawan didasarkan pada analisa variance, atau prinsip penyimpangan (exception), karyawan dapat menutupi kemungkinan selisih yang tidak menguntungkan supaya kinerja dinilai lebih baik.

·         Model Umum Analisa Variance
            Standart dipisahkan menjadi 2(dua) kategori, harga dan kualitas. Alasan pemisahan tersebut adalah karena keputusan pengawasan yang berkaitan dengan harga yang dibayar dan kualitas yang digunakan biasanya tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
            Control terhadap harga biasanya terjadi pada saat pembelian bahan, sementara control terhadap kuantitas tidak dapat dilakukan sebelum bahan yang dibeli tersebut dugunakan dalam produksi, yang bisa saja terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan setelah tanggal pembelian. Lagi pula, kontrol terhadap harga yang dibayarkan dan kualitas yang digunakan akan menjadi tanggung jawab yang berbeda, dan karenanya perlu dinilai secara terpisah.
Selisih Harga dan Selisih Kuantitas (Price and Quality Variance)
            Variance(selisih) adalah: perbedaan antara standart harga dan kuantitas dengan harga dan kuantitas yang sebenarnya terjadi
           (1)                                                 (2)                                      (3)
   Actual Quality of                                   Actual Quantity of input                    StandartQuantityallowed for
   Input at Actual price                                      at Standart Price                                    output at Standart Price
     (AQ X AP )                                                     (AQ X SP )                                            (SQ X SP)

Price Variance
(2) – (2)
Material Price
Variance
Labor Rate Variance
Variabel Overhead-
Spending Variance


Quantity Variance
(1)   – (3)
Material Quantity
Variance
Labor Efficiency-
Variance
Variable Overhead-
Efficiency Variance
Total Variance
Gbr 7.1 : Model Umum Analisa Variance
·         Variance harga dan kuantitas dapat dihitung untuk 3 (tiga) elemen biaya produksi, yaitu: bahan baku, tenaga kerja ovearhead pabrik.
·         Meskipun variance harga dapat disebut dengan istilah yang berbeda untuk ketiga elemen biaya produksi, akan tetapi cara perhitungan tetap sama.
·         Analisa variance adalah analisa input-input.
·         Penggunaan Standart Cost – Variance Bahan Baku Langsung
Contoh :
            Standart bahan baku untuk 1 (satu) unit produk jadi adalah 3.0 pound/ unit dengan harga 4/pound. Perusahaan mencatat selama bulan juni dibeli 6,500 pound dengan harga 3.80/pound. Semua bahan baku yang dibeli digunakan untuk memproduksi produk jadi selama bulan juni. Perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk.
Analisa variance bahan baku adalah sebagai berikut :
           (1)                                           (2)                                 (3)
   Actual Quality of                                 Actual Quantity of input                 Standart Quantity allowed for
   Input at Actual price                             at Standart Price                             output at Standart Price
     (AQ X AP )                                             (AQ X SP )                                      (SQ X SP)
       6.500 x 3.80                                              6,500 x 4                                           6,000 x 4

Price Variance 1300 F


Quantity Variance 2,000 U




Total Variance, 700 U

*2,000 units x 3.0 pounds per unit= 6,000 pounds
F  = Favouriable (menguntungkan)
U = Unfavourable (tdk menguntungkan)
Perhitungan diatas terjadi jika semua bahan baku yang dibeli digunakan dalam proses produksi. Jika tidak semua bahan baku yang dibeli digunakan dalam proses produksi, perhitungannya dapat seperti contoh dibawah ini:
Contoh :
            Selama bulan juni dibeli 6,500 bahan baku. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi hanya 5,000 pound dan menghasilkan 1,600 unit produk jadi.
     (1)                                                        (2)                                     (3)
   Actual Quality of                                                 Actual Quantity of input          Standart Quantityallowed for
   Input at Actual price                                             at Standart Price                      output at Standart Price
     (AQ X AP )                                                          (AQ X SP )                                    (SQ X SP)
    6.500 x 3.80                                                                6,500 x 4                                       6,000 x 4
      24,700                                                                         26,000                                           19,200
                                                               
                  Price variance 1,300 F
                                                                  5,000 x 4
                                                                    20,000
                  Quantity variance 800 U
                                                                                                                                             
1,600 unit x 3.0 pound/unit = 4,800 pound
Total variance tidak bisa dihitug dalam kasus ini, karena jumlah bahan baku yang dibeli dan jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tidak sama.
               Pengisolasian Selisih. Pada saat apa selisih harus diisolasi dan mendapatkan perhatian dari manajemen? Jawabannya adalah: lebih cepat lebih baik. Salah satu alasan mendasar penggunaan Standart Coat adalah untuk control biaya. Maka dari itu semakin cepat penyimpanan atau selisih dari standart menjadi perhatian manajemen, semakin cepat pula masalah dapat di evaluasi dan diperbaiki. Jika waktu yang berlalu sudah cukup lama sebelum selish dihitung, kelebihan biaya yang seharusnya bisa dikontrol akan terakumulasi hingga sampai pada yang akan membahayakan keuntungan perusahaan.
·         Penggunaan Standart Cost – Variance Tenaga Kerja Langsung
Contoh :
               Standart tenaga kerja untuk 1(satu) unit produk jadi adalah 2.5 unit jam,unit dengan upah 14 jam. Perusahaan mencatat selama bulan juni dikeluarkan Biaya Tenaga Kerja sebesar 74,250 untuk jam kerja sebanyak 5,400 jam, dengan upah rata-rata perjam sebesar 13.75. perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk.





            (1)                                         (2)                                          (3)
   Actual Quality of                                 Actual Quantity of input                 Standart Quantity allowed for
   Input at Actual price                             at Standart Price                              output at Standart Price
     (AH X HR )                                 (AH X SR )                                 (SH X SR)
    5.400 x 13.75                                       5,400 x 14                                            5,000 x 14
         74,250                                                 75,600                                                70,000

Rate Variance 1,350 F


Efficiency Variance 5,600 U




Total Variance, 4,250 U
*2,000 units x 2.5 hour per unit =5,000 hours
F = Favourable ( Menguntungkan )
U = Unfavourable ( Tdk menguntungkan)
·         Penggunaan Standart Cost – Variance Overhead Pabrik
Contoh : Standart tenaga kerja untuk 1(satu) unit produk jadi adalah 2.5 unit jam,unit dengan upah 3 jam. Menjadi sebesar 7,5/ unit. Perusahaan mencatat selama bulan juni dikeluarkan Biaya overhead pabrik sebesar 15,390 untuk jam kerja sebanyak 5,400 jam. Perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk.

 (1)                                          (2)                                           (3)
Actual Quality of                                     Actual Quantity of input                Standart Quantity allowed for
Input at Actual price                                at Standart Price                              output at Standart Price
(AH X HR )                                           (AH X SR )                            (SH X SR)
15,390                                                               5,400 x 3                                    5,000 x 3
                                                                            16,200                                        15,000

Spending Variance, 180 F


Efficiency Variance, 1,200 U




Total Variance, 390 U

*2,000 units x 2.5 hour per unit =5,000 hours
F = Favourable ( Menguntungkan )
U = Unfavourable ( Tdk menguntungkan)
            Analisa varians adalah alat untuk menerapkan konsep management by exception. Konsep ini menggambarkan bahwa perhatian manajemen harus diarahkan pada bagian organisasi dimana terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana. Karena sempitnya waktu yang dimiliki oleh manajer, maka setiap waktu harus dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin, dan usaha dan waktu sebaiknya dihabiskan untuk bagian organisasi dimana hal-hal yang terjadi sesuai dengan rencana.
            Standart yang dbicarakan pada bagian ini menggambarkan rencana manajemen. Jika semua berjalan dengan lancer, biaya produksi diharapkan akan terjadi sesuai dengan yang telah diperkirakan dan ditetapkan oleh manajemen. Jika yang terjadi sudah sesuai dengan yang diperkirakan/ ditetapkan, manajemen dapat mengalihkan perhatian pada hal lain. Akan tetapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, suatu signal datang pada manajer yang menandakan bahwa penyimpangan telah terjadi, dalam bentuk selisih.
Varians Harga
Rumus untuk menghitung varians harga adalah

Varians harga = ( Harga Input Aktual – Harga Input yang dianggarkan) x Kuantitas Input Aktual

 


·         Analisis Variansi: Deskripsi Umum
            Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan.
                        Total Variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan jumlah input yang digunakan: (AP – SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input: (AQ – SQ) SP. Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal mudah.


            Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
                                    = (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP
                                    = [( AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) – (SP – SQ)]
                                    = (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ)
                                    = (AP x AQ) – (SP x SQ)
            Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable – U) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang menguntungkan (Favorable – F) diperoleh. Baik atau buruknya variansi itu bergantung pada penyebab munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.
·         Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Total variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitasaktual. Untuk  mengilustrasikannya, pertimbangkanlah data Bluechitos dari minggu pertama Maret.
Produksi aktual                       48.500 bungkus keripik jagung
Biaya aktual jagung               780.000 ons seharga $0,0069 = $5.382
Biaya aktual pengawas        360 jam seharga $7,35 = $2.646
Pendekatan  tiga cabang atau pendekatan rumus dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.
Variansi Harga Bahan Baku: Pendekatan Rumus Variansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance – MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar. Berikut rumus untuk penghitungan varuiansi ini.
                        MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau secara faktor, kita memiliki:
                        MPV = (AP – SP) AQ
di mana:
AP = Harga aktual per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan.
Penghitungan Variansi Harga Bahan Baku. Bluechitos membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung kuning pada minggu pertama Maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Jadi, AP adalah $0,0069, AQ adalah 780.000 ons, dan SP adalah $0,0060. Dengan menggunakan informasi ini, variansi harga bahan baku dihitung sebagai berikut.
            MPV   = (AP – SP)AQ
                        = ($0,0069 - $0,0060) 780.000
                        = $0,0009 X 780.000
                        = $702 U
Persentase SP x AQ =  $702/$4.680 = 15%kuantitas, jarak sumber dari pabrik
Tanggung Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku. Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang diluar kendalinya. Namun, variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak sumber dari pabrik, dan lain-lain.
Analisis Variansi Harga Bahan Baku. Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan.
Waktu Penghitungan Variansi Harga. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin:
1.       ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau
2.      Ketika bahan baku dibeli.
Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu didefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan secara aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaranbahan baku tidak harus jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan.
Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus. Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance – MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung variansi ini.
MUV   = (SP x AQ) – (SP x SQ)
Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus:
            MUV   = (AQ – SQ)SP


di mana:
AQ      = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
SQ       = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual
SP        = harga standar per unit
·         Variansi Tenaga Kerja Langsung
Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi tarif tenaga kerja (Labor rate variance – LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.
LRV    = (AR x AH) – (SR x AH)
Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus:
     LRV    = (AR – SR)AH
di mana:
     AR      = tarif upah aktual per jam
     SR       = tarif upah standar per jam
     AH      = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan.

Variansi Efisien Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi efisiensi tenaga kerja (Labor efficiency variance – LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
     LEV    = (AH x SR) – (SH x SR)
Atau kita akan mendapatkan rumus dengan pemfaktoran:
     LEV    = (AH – SH)SR

Di mana:
     AH      = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
     SH       = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
     SR       = tarif upah standar per jam.
1.      Jurnal Variansi Bahan Baku Langsung
               Variansi Harga Bahan Baku, Ayat jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku adalah sebagai berikut (dengan asumsi, MPV tidak menguntungkan dan AQ adalah bahan baku yang dibeli).
Persediaan bahan baku                                    SP x AQ
Variansi bahan baku                                        (AP – SP)AQ
               Utang dagang                                                                      AP x AQ

Sebagai contoh, jika AP adalah $0,0069 per ons jagung, SP adalah $0.0060 per ons, dan 780.000 0ns jagung dibeli, ayat jurnalnya akan menjadi sebagai berikut.
Persediaan bahan baku                                    4.680
Variansi harga bahan baku                                 702
               Utang dagang                                                          5.382
Perhatikan bahwa bahan baku dicatat dalam akun persediaan dengan biaya standar.
Variansi penggunaan bahan baku. Bentuk umum untuk ayat jurnal yang mencatat bahan baku yang dikeluarkan dan digunkan dengan asumsi MUV menguntungkan adalah sbb.
Barang dalam proses                                       SQ x SP
               Variansi penggunaan bahan baku                            (AQ-SQ)SP
               Persediaan bahan baku                                            AQ x SP
Dalam hal ini AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan, tidak harus sama dengan bahan baku yang dibeli. Perhatikan bahwa hanya kuantitas standard an harga standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada Barang dalam Proses; tidak ada biaya actual yang masuk dalam akun ini.
               Sebagai contoh, jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP adalah $0,006, maka ayat jurnalnya akan menjadi sbb.
Barang dalam proses                                       5.238
               Variansi penggunaan bahan baku                               558
               Persediaan bahan baku                                            4.680
Perhatikan bahwa variansi penggunaan yang menguntungkan muncul sebagai ayat jurnal kredit.
1.      Ayat jurnal untuk variansi Tenaga Kerja Langsung.
Tidak seperti variansi bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis variansi tenaga kerja dibuat secara simultan. Bentuk umum ayat ini adalah sebagai berikut (dengan asumsi variansitarif tenaga kerja menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan).

Barang dalam proses                           SH x SR
Variansi efisiensi tenaga kerja             (AH – SH)SR
   Variansi tarif tenaga kerja                                                    (AR – SR)AH
   Utang gaji                                                                            AH x AR

Sekali lagi, perhatikan bahwa hanya jam standard dan tarif standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada jam Barang dalam proses. Harga atau kuantitas actual tidak digunakan.
   Untuk memberikan contoh yang spesifik, asumsikanlah AH adalah 360 jam pengawasan, SH adalah 339,5 jam, AR adalah $7,35 per jam dan SR adalah $7,00 perjam. Ayat jurnal sbb.

Barang dalam proses                                       2.376,50
Variasi efisiensi tenaga kerja                              143,50
Variansi tariff tenaga kerja                                126,00
   Utang gaji                                                                            2.646,00
2.      Disposisi Variansi Bahan Baku dan Tenaga Kerja
   Pada akhir tahun, variansi bahan dan tenaga kerja biasanya ditutup keharga pokok penjualan. Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnal akan mengambil bentuk berikut.

Harga pokok penjualan                       971,50
   Variansi harga bahan baku                                       702,00
   Variansi efisiensi tenaga kerja                                 143,50
   Variansi tarif tenaga kerja                                        126,00

Variansi bahan baku                            558,00
   Harga bahan baku                                                    558,00
Jika jumlah variansi material, maka harus diproratakan diantara berbagai akun. Variansi harga bahan baku diproratakan di antara pesediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku dan tenaga kerja lainnya diproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku biasanya diproratakan berdasarkan pada saldo bahan baku di tiap akun dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada saldo tenaga kerja pada saldo tenaga kerja dalam akun-akun tersebut.

·         Variansi Overhead
               Walaupun variansi Overhead dapat dicatat dengan mengikuti pola yang hamper sama seperti yang digambarkan untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara umum lebih diperlakukan sebagai bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead yang dibebankan diakumulasi dalam akun yang dibebankan dan overhead actual dihitung dalam akun pengendalian.



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unti dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini: Standar Kuantitas x Standar Harga.
Variance (selisih) dari practical standart dapat sangat berguna bagi manajemen, karana menggambarkan daviasi atau penyimpangan dari situasi bahwa perhatian manajemen dibutuhkan dalam hal tersebut. Lebih jauh lagi, practical standart mempunyai kegunaan lain, yaitu untuk mempredikdi cash flow dan perencanaan persediaan. Ideal standart tidak bisa digunakan untuk memprediksi cash flow ataupu perencanaan persediaan, karena tidak menggambarkan in-efficiency yang normal, dan karenanya jika digunakan dapat berakibat pada perencanaan dan proyeksi yang tidak realistis.
Menyusun standart cost adalah lebih mengarah pada suatu seni dibandingkan suatu ilmu pengetahuan.  Penyusunan tersebut membutuhkan gabungan keahlian dari berbagai pihak yang berkompeten terhadap harga dan kualitas input. Orang-orang yang terlibat antara lain: akuntan manajemen, agen pembelian, industrial engineer, pengawas produksi, manajer inti, dan pekerja pabrik yang bersangkutan.

2.      Saran
            Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa perhitungan biaya standar membantu memeberikan peringatan awal mengenai masalah potensial.  Penulis menyanrakan kepada manajer sebaiknya untuk melakukan sistem biaya standar ini karena seorang manajer akan mendapatkan informasi yang lebi baik. Jika variansi tidak menguntungkan, seorang manajer dapat mengetahui apakah hal ini diakibatkan oleh perbedaan antara harga yang direncanakan dan harga aktual ,  perbedaan penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau keduanya.
            Penulis menyarakan dalam penggunaan sistem biaya standar ini harga aktual harus sesuai dengan pasar dan harga yang direncanakan tidak mengada-ngada.




DAFTAR PUSTAKA

Hansen & Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Garrison,Ray H, dkk. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Hongren, Charles, dkk. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta: Erlangga.
Susnaningsih. 2005. Akuntansi Manajemen. Pekanbaru: UIR Press.
Sadeli, lili, Bedjo Siswanto. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.